Salah satu “lines” yang dikenal sebagai RC-7 ternyata berubah menjadi sel induk darah sebelum menjadi sel darah merah yang mengandung hemoglobin, pigmen pembawa oksigen.
Penelitian yang didanai organisasi amal Wellcome Trust ditargetkan menghasilkan lebih dari dua juta liter darah dalam satu tahun. Menurut para ahli, penemuan darah sintetik ini menjadi jawaban kurangnya persediaan darah karena jumlah sukarelawan atau pendonor semakin berkurang.
Para peneliti juga menjamin darah sintetik ini dijamin bebas infeksi. Prof Marc Turner, dari Edinburgh University, yang juga direktur Scottish National Blood Transfusion Service (SNBTS) mengatakan pada skala industri, darah sintetik ini juga dapat menggantikan fungsi obat.
“Darah sintetik ini mengatasi masalah kekurangan darah dan merngurangi risiko penularan infeksi baru antara donor dan penerima,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar